Senin, 09 Agustus 2010

Saluran Berimbang dan Tak Berimbang

Saluran Berimbang dan Tak Berimbang


Sejalan dengan perbaikan peralatan audio yang tersedia bagi publik, tampaknya banyak diantaranya yang cukup baik untuk dipakai dalam studio siaran dan produksi profesional. Hal yang serupa juga terjadi pada pemutar CD. Godaan untuk memakainya meningkat disebabkan karena harga peralatan nonprofesional yang murah.

Akan tetapi ada masalah yakni kompatibilitas. Peralatan audio untuk pemakaian rumah tangga mempunyai output “tak berimbang” yang mengirimkan kekuatan sinyal yang lebih rendah dibandingkan dengan perlengkapan studio yang profesional (0,316 V [-10 dBm] dibanding 1,23 V [+4 dBm]).

Output tak berimbang dirancang untuk disalurkan melalui kabel koaksial yang terdiri kawat penghantar tunggal di dalam selubung yang berhubungan dengan tanah (grounding). Sedangkan output berimbang dirancang untuk saluran audio dengan dua kawat penghantar yang tak satupun dihubungkan dengan tanah: ketika aliran listrik mengalir ke satu arah di kabel “A” maka aliran listrik yang setara mengalir dengan arah berlawanan di kabel “B”.

Hubungan ke tanah seringkali disediakan oleh kawat ketiga dalam kabel tersebut. Oleh karenanya maka diperlukan penghubung/konektor yang berbeda bagi saluran-saluran berimbang dan tidak berimbang.

Saluran-saluran berimbang jauh dari resiko induksi arus maupun gangguan medan elektro magnet yang ada disekitar pemancar. Itulah sebabnya maka stasiun-stasiun pemancar menyukainya. Sayangnya, menghubungkan output tak berimbang kedalam input berimbang seringkali menimbulkan hasil yang tidak memuaskan - kecuali memakai interface/adaptor.

Karena peralatan nonprofessional telah banyak dipakai di studio maka terjadi bertambah banyak saja masalah untuk menggabungkan output tak berimbang dengan input berimbang. Banyak perusahaan saat ini menjual interface “pro/non-pro”.

Interface semacam ini memerlukan kombinasi antara konektor-konektor yang diperlukan dengan jalur-jalur kawat dengan penguat kecil yang akan membesarkan sinyal -10 dBm sampai ketingkatan saluran profesional, atau sebuah tahanan yang akan mengurangi sinyal “pro” sampai ke tingkatan yang sesuai untuk untuk input tak berimbang.

Banyak interface macam ini yang dilengkapi dengan trafo audio untuk menyesuaikan impedansi input dan output. Interface tersebut harus dipasang pada ujung tak berimbang untuk mengurangi panjang dari saluran tak berimbang di studio. Apabila anda ingin membuat sendiri interface serupa, berikut ini dua kemungkinan dasar untuk mengatur hubungannya:

Perhatikan bahwa beberapa perlengkapan audio professional mempunyai input dan output untuk keduanya; saluran berimbang dan saluran tidak berimbang, sehingga dapat mengurangi kebutuhan interface. Fleksibilitas semcam ini sangatlah membantu.

MESIN PEMUTAR / PEREKAM TAPE AUDIO

Mesin Pemutar/Perekam tape audio dapat dibagi atas tiga jenis menurut cara pengemasan tape nya: dalam kaset, katrij atau gulungan terbuka (open reel). Disamping itu terdapat pula berbagai cara untuk melapis pitanya. Stasiunstasiun radio umumnya memilih satu jenis tape dalam setiap format dan memakainya secara luas sehingga mereka tidak perlu untuk selalu mengganti Mesin Pemutar/Perekam tape agar dapat bekerja sebaik mungkin.

MESIN PEMUTAR / PEREKAM KASET 

Kaset audio dikenal hampir oleh setiap orang. Lebar pita (3,1 mm) dan ukuran serta bentuk wadah plastiknya sama di semua tempat. Akan tetapi wadah ini dapat menampung pita dengan jenis dan panjang yang berbeda. Ada juga perbedaan pada ekualisasi dan bias yang dipakai dalam pelapisan magnetik pada pitanya.

Pelapisan magnetik pita audio yang paling murah dan paling umum adalah ferro oksida (Fe2O). Lapisan Chromium Dioksida (CrO2) mempunyai rasio sinyal/kebisingan yang tinggi dan menampung tenaga audio yang berfrekwensi lebih tinggi sehingga sangat disukai untuk musik. Akan tetapi kelebihan-kelebihan ini mudah sekali punah oleh suhu panas.

Oleh karenanya kalau anda mempunyai banyak materi dalam kaset CrO2 simpanlah di tempat yang dingin. “Formulasi Logam/Metal” pada pita akan mempunyai rasio sinyal/kebisingan yang lebih baik dan lebih tahan panas.

Akan tetapi harga kaset seperti ini mahal dan hanya dapat diputar pada mesin yang dirancang untuk menerima hasil output yang lebih keras selama pemutaran kembali (periksalah jenis tombol selector pada mesin Mesin Pemutar/Perekam anda).

Kaset menjadi populer karena kemudahan pengoperasiannya akan tetapi tetap akan menimbulkan suara desis pada hasil rekaman meskipun kita menggunakan peralatan termahal sekalipun. Hal ini dapat didengar dengan jelas apabila pemutaran kaset itu dilakukan setelah siaran langsung atau setelah pemutaran CD.

Ada beberapa teknik yang dikembangkan untuk menekan suara desis ini. Mesin Pemutar/Perekam kaset untuk studio produksi atau pemakaian on-air harus dilengkapi dengan sistem peredam desis “Dolby”, “Hx Pro” atau “dbx”. Rekamlah kaset dengan sistem peredam desis yang akan dipakai untuk memutar kembali.

Ada banyak Mesin Pemutar/Perekam kaset yang ada dipasar sehingga sulit untuk mengatakan yang mana diantaranya yang paling baik. Meskipun demikian jenis portable yang dapat dipakai untuk pengumpulan berita di luar studio tidaklah terlalu banyak tersedia.

Perekam kaset merek Sony model TC-D5PRO-II banyak digemari karena kwalitas audionya yang prima, ringan, tidak mudah rusak serta awet pemakaian batereinya. Merek Marantz model PMD-430 berharga lebih murah tetapi mempunyai kemampuan yang sama dan mempunyai lebih banyak kemampuan (termasuk peredam desis dbx) akan tetapi tidak setahan buatan Sony.

MESIN PEMUTAR/PEREKAM CARTRIDGE 

Seperti halnya dengan kaset, cartridge menyimpan pita dalam tempat terlindung. Akan tetapi ukuran cartridge lebih besar dari kaset dan hanya ada satu gulungan di dalamnya. Pitanya berukuran lebih lebar (6,3 mm) dan ujung pitanya bersambung sehingga membentuk lingkaran yang tak berujung. Ini berarti bahwa crtridge tidak perlu untuk digulung balik - karena dapat digulung ke depan terus sampai ke titik awal rekaman lagi.

Mesin pemutar/perekam dikembangkan khusus untuk memenuhi kebutuhan penyiaran. Daya tarik utamanya adalah pada pencariannya yang otomatis. Ketika sebuah cartridge dipakai untuk merekam, sebuah “nada tanda” direkam di trek terpisah untuk memberi tanda awal rekaman.

Nada ini dapat ditangkap oleh oleh alat yang memainkannya akan tetapi tidak dikirim ke saluran keluar audio sehingga pendengar tak dapat mendengarkannya. Ketika pemutarnya mendeteksi adanya tone ini maka secara otomatis berhenti dengan posisi pita pada awal rekaman siap untuk diputar kembali.

Cart dipakai untuk rekaman-rekaman yang pendek dan sering di ulang-ulang pada saat-saat tertentu seperti pengumuman-pengumuman rutin, lead program, iklan, jingle dari radio siaran, efek suara, dsb. Pita ini berukuran pendek karena materi yang direkam didalamnya hanya untuk beberapa detik atau menit saja. Beberapa jenis mesin pemutar mempunyai slot untuk beberapa cart sehingga operator hanya tinggal memilih tombol mana yang ditekan untuk memainkan pilihannya.

Cart dibuat dalam 3 ukuran standar. Hampir semua stasiun radio menggunaka jenis A atau AA yang cocok untuk semua mesin pemutar / perekam dan msuk dalam wadah yang berukuran sama (101 x 133 x 22 mm). Kedua jenis ini hanya berbeda pada kimia bahan pitanya. Jenis B dan BB, dan C dan CC dibuat dalam tempat yang lebih besar dan hanya dipakai untuk perekaman yang lebih lama.

Negara-negara Eropa dan Amerika Utara mempunyai standar ekualisasi yang berbeda bagi mesin-mesin yang dipakai untuk pita yang berukuran lebar 6,3 mm baik untuk mesin tape dengan reel terbuka maupun untuk cartridge.

Perbedaan ini hanya tampak apabila suatu rekaman yang dibuat pada satu dan kemudian dimainkan kembali pada mesin lain yang mempunyai standar berbeda. Banyak studio perekaman yang mempunyai suit untuk memilih salah satu standar ini (Untuk Eropa adalah IEC atau NAB untuk standar Amerika Utara). Tidak menjadi masalah standar mana yang anda pakai asal sesuai dengan sistem yang dipakai dalam perekamannya.

Mesin cart ini sangat kuat, tidak mudah rusak dan enak dipakainya. Semua jenis mesin mempunyai kemampuan untuk memutar kembali akan tetapi untuk kemampuan merekam harus membeli jenis-jenis tertentu yang harganya lebih mahal sekitar 50 - 100%. Mesin pemutar/perekam cart ini mahal harganya ($ 1,000 +) sehingga pilihan untuk mempunyainya harus dipertimbangkan baik-baik oleh stasiun radio pemancar yang mempunyai dana terbatas.

Mesin pemutar/perekam kaset dapat melakukan pekerjaan yang sama dengan biaya yang lebih rendah tetapi ya lebih repot, dengan kwalitas audio yang lebih rendah dan kemungkinan kesalahan pencarian yang lebih besar.

MESIN PEMUTAR / PEREKAM TAPE REEL TERBUKA

Jenis ketiga dari mesin pemutar/perekam audio tape adalah “reel terbuka” (juga disebut “reel ke reel”). Untuk jenis ini pitanya tidak diletakkan di dalam wadah tertutup tetapi digulung pada kelos tipis dan lebar. Jenis yang dipakai untuk produksi dan editing berbeda dengan jenis yang dipakai hanya untuk rekaman sederhana dan play back.

Alat pemutar/mesin produksi dapat diputar oleh operator bolak-balik dengan bebas untuk mencari momen tertentu dalam rekaman tersebut dan memindahkan dengan cepat dari play-back ke rewind dan fast forward tanpa menyebabkan kerusakan pada mesin. Tipe-tipe yang tidak dirancang untuk perlakuan seperti itu akan cepat sekali rontok apabila diperlakukan seperti itu.

Mesin pemutar/perekam reel terbuka dipakai dalam produksi audio karena tape jauh lebih mudah untuk dipotong dan disambung karena tidak ditempatkan dalam wadah tertutup. Disamping itu ukuran tape yang lebih lebar (6.3 mm) dan kecepatannya yang lebih tinggi (19 atau 38 cm/detik) yang menjadi standar jenis ini, menghasilkan kwalitas suara yang lebih baik dari kaset. Kebanyakan stasiun radio memakai perekam 2 trek (stereo atau dual mono), meskipun pemancar mereka cuma mono.

Setelah selesai suatu produksi dapat diputar kembali dalam mesin pemutar jenis ini atau dipindahkan ke dalam bentuk kaset atau cartridge. Tidaklah tepat untuk memainkan diudara tape yang mempunyai sambungan berulang kali.

Bayangkan betapa malunya apabila sambungan itu putus saat disiarkan. Pada umumnya format bentuk reel terbuka ini paling baik untuk produksi dan bukan untuk studio on-air.

Sebagaimana telah disebutkan, Eropa dan Amerika Utara mempunyai sedikit perbedaan standar pada ekualisasi tape 6.3 mm. Kebanyakan mesin pemutar reel terbuka memakai standar NAB atau IEC. Tidak menjadi masalah mana yang anda punyai asalkan ekualisasi pada playback sama dengan ekualisasi pada perekaman.

Artikel: PEDOMAN RADIO LOKAL
Author: Robert Horvitz
INTERNEWS Media Elektronik Independen
73 Spring Street Suite 401. New York, NY 10012 USA
Phone 212.966-4141. Telex 469051. Fax 212-966-3193
Translated by: Efendi - @ Copyright 1991 - Internews Indonesia
Sumber: http://www.bogor.net/idkf/idkf/fisik/wireless/Pedoman%20Radio%20Lokal.doc.

Setelah selesai suatu produksi dapat diputar kembali dalam mesin pemutar jenis ini atau dipindahkan ke dalam bentuk kaset atau cartridge. Tidaklah tepat untuk memainkan diudara tape yang mempunyai sambungan berulang kali.

Bayangkan betapa malunya apabila sambungan itu putus saat disiarkan. Pada umumnya format bentuk reel terbuka ini paling baik untuk produksi dan bukan untuk studio on-air.

Sebagaimana telah disebutkan, Eropa dan Amerika Utara mempunyai sedikit perbedaan standar pada ekualisasi tape 6.3 mm. Kebanyakan mesin pemutar reel terbuka memakai standar NAB atau IEC. Tidak menjadi masalah mana yang anda punyai asalkan ekualisasi pada playback sama dengan ekualisasi pada perekaman.

Artikel: PEDOMAN RADIO LOKAL
Author: Robert Horvitz
INTERNEWS Media Elektronik Independen
73 Spring Street Suite 401. New York, NY 10012 USA
Phone 212.966-4141. Telex 469051. Fax 212-966-3193
Translated by: Efendi - @ Copyright 1991 - Internews Indonesia
Sumber: http://www.bogor.net/idkf/idkf/fisik/wireless/Pedoman%20Radio%20Lokal.doc.

Tidak ada komentar:

Posting Komentar

Komentar Via Facebook